by Aizan SS | Jul 24, 2025 | Kesehatan Masyarakat
Dalam profesi keperawatan, etika menjadi pijakan utama dalam menjalankan tugas. Setiap perawat dituntut menjaga kerahasiaan pasien, menghormati hak-hak pasien, serta bertindak profesional dalam segala situasi.
Profesionalisme perawat mencakup tanggung jawab, integritas, serta kemampuan menjaga sikap netral dan empati dalam merawat pasien. Pelanggaran etika tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga mencoreng nama baik profesi.
Oleh karena itu, pendidikan keperawatan harus menanamkan nilai-nilai etis sejak dini agar setiap lulusan mampu membawa nama profesi dengan penuh tanggung jawab.
by Aizan SS | Jul 23, 2025 | Kesehatan Masyarakat
Perawat komunitas bukan hanya bekerja di rumah sakit, tetapi hadir di tengah masyarakat untuk mengedukasi dan melakukan pencegahan penyakit. Mereka aktif dalam kegiatan posyandu, penyuluhan, serta pemantauan kesehatan rumah tangga.
Selain kompetensi klinis, perawat komunitas juga harus memahami kondisi sosial dan budaya masyarakat. Karena itu, komunikasi efektif dan kemampuan membangun kepercayaan sangat dibutuhkan. Mereka menjadi agen perubahan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
by Aizan SS | Jul 22, 2025 | Kesehatan Masyarakat
Merawat bayi baru lahir, terutama yang berada dalam kondisi kritis, bukanlah tugas yang mudah. Perawat neonatus bekerja di ruang NICU dan memiliki tanggung jawab besar dalam mengawasi perkembangan vital bayi. Tugas mereka meliputi pemberian nutrisi, pemantauan suhu tubuh, hingga penanganan asfiksia.
Selain pengetahuan medis, perawat neonatus juga perlu memiliki empati tinggi dalam mendampingi orang tua. Perawatan yang holistik dan berbasis kasih sayang menjadi landasan utama agar bayi dapat tumbuh sehat. Maka itu, pendidikan dan pelatihan khusus sangat diperlukan untuk bidang ini.
by Aizan SS | Jul 21, 2025 | Kesehatan Masyarakat
Dalam situasi darurat medis, perawat menjadi garda terdepan dalam memberikan pertolongan pertama. Tidak hanya bertugas sebagai pendamping dokter, perawat juga harus mampu mengambil keputusan cepat untuk menyelamatkan nyawa. Kompetensi seperti Bantuan Hidup Dasar (BLS) dan Bantuan Hidup Lanjut (ALS) wajib dimiliki.
Selain itu, perawat gawat darurat dituntut untuk memiliki kecakapan komunikasi yang baik agar dapat bekerja efektif dalam tim. Penanganan trauma, serangan jantung, hingga pasien dengan henti napas adalah beberapa kondisi yang sering mereka hadapi. Oleh karena itu, pelatihan kegawatdaruratan menjadi bagian penting dalam kurikulum pendidikan keperawatan.